Jumat, 11 November 2011

Klasifikasi Permasalahan Pengoperasian PC


Klasifikasi Permasalahan Pengoperasian PC
         Permasalahan komputer dapat diidentifikasi melalui POST dan melihat
gejala-gejala yang dimunculkan oleh PC baik melalui beep, pesan
secara visual di layar monitor dan kinerja secara internal (di dalam PC
sendiri) maupun eksternal (dengan bantuan peralatan di luar PC).
Permasalahan PC dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu:
hardware / perangkat keras dan software / perangkat lunak.
a) Hardware / Perangkat keras
Masalah pada perangkat keras diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
(1) Internal
Permasalahan hardware secara internal yaitu permasalahan yang
muncul pada komponen sistem komputer yang meliputi isi CPU,
yaitu: motherboard, VGA card, CHIP BIOS, RAM, Sound card,
Prosessor, Harddisk, CD ROM, Power supply dan komponen lainnya
yang terpasang, monitor, keyboard, mouse dan lain-lain.
Komponen Gejala Permasalahan
1 Monitor
· Monitor mati
· Monitor blank
· Monitor menampilkan gambar tidak proporsional
· Warna tampilan tidak sesuai aslinya
· Monitor berkedip-kedip
2 Motherboard
  • · CPU mati
  • · Komputer cepat panas dan atau hang
  • · Kinerja komputer lambat
  • · Tidak dapat shuddown
  • · Komputer selalu meminta setup cmos
3 Port Paralel (LPT)
  • · Tidak dapat mencetak di printer
  • · Tidak dapat melakukan hubungan komunikasi
dengan computer lain melaui Laplink dengan
parallel port
4 Port Serial
  • · Mouse melalui serial port tidak dapat digunakan
  • · Peralatan eksternal lain yang melaui serial port
tidak dpat digunakan, seperti modem eksternal

5 Port Game
Tidak dapat atau akses melaui joystick yang
terpasang di port game kacau
6 Port USB
  • · Mouse atau perlatan eksternal lain yang
terpasang di port USB tidak dapat bekerja tau
kacau. Peralatan lain seperti printer, flash
memory, scanner, kamera digital.
7 VGA Card
  • · CPU mati
  • · Gambar kacau
  • · Setting tidak maksimal
  • · Tidak dapat mengakses program tertentu
  • · Akses grafik lambat
8 Sound Card
  • · Tidak ada atau kacau suara yang keluar di
speaker aktif
9 RAM
  • · CPU mati
  • · Memori yang terbaca pada saat POST tidak
sesuai
  • · Akses program lambat
10 Prosessor
  • · CPU mati
  • · Prosessor cepat panas
  • · Prosessor sering Hang
11 Chip BIOS
  • · CPU mati
  • · Tidak dapat booting
  • · Tidak dapat melakukuan identifikasi hardware
dan POST
12 Hard disk
  • · Tidak terdeteksi BIOS
  • · Tidak dapat booting
  • · Cepat Hang
  • · Akses program lambat
13 Disk drive Tidak dapat membaca/menulis
/memformat/menghapus isi disk
14 CD/DVD ROM Read/Write
Tidak dapat membaca/menulis /memformat
CD/DVD
15 Kabel Data Hardisk,diskdrive,CDROM tidak terdeteksi atau tidak
dapat diakses
16 Power Supply CPU mati
17 Panel depan CPU Saklar/lampu mati dan CPU tidak dapat dihidupkan

 

18 Keyboard
  • · Keyboard mati, tidak terdetekdi BIOS
  • · Tombol ada yang tidak dapat digunakan
19 Mouse
  • · Mouse tidak terdeteksi windows & tidak dapat
digunakan
  • · Slah satu fungsi mouse tidak dapat digunakan
20 Speaker aktif
  • · Speaker mati
  • · Suara speaker tidak keluar
(2) Eksternal
Permasalahan hardware secara eksternal yaitu permasalahan yang
muncul pada komponen sistem komputer yang terpasang di luar
komputer dan berfungsi sebagai fasilitas pelengkap komputer, di
antaranya yaitu : printer, modem eksternal, TV tuner eksternal,
scanner, dan lain sebagainya.
Komponen Gejala Permasalahan
1 Printer
  • · Printer mati
  • · Selalu muncul warning di monitor
  • · Mencetak tidak sesuai setting
  • · Catridge/pita tidak terdeteksi
  • · Tinta/pita habis atau buram
  • · Print kertas double
2 TV tuner
  • · TV tuner mati
  • · Gambar tidak jelas
  • · Tidak dapat menyipan ke memori
  • · Suara tidak ada
3 Modem
  • · Modem mati
  • · Tidak dapat menghubungi provider
(ISP)
  • · Akses internet lambat
4 Scanner
  • · Scanner mati
  • · Tidak dapat membaca berkas/blank
  • · Hasil scan pecah-pecah
5 Flash memory
  • · Flash memory mati
  • · Tidak terdeteksi oleh system operasi
  • · Tidak dapat membaca/menulis/
menghapus data.
6 Kamera digital
  • · Kamera mati
  • · Tidak dapat membaca berkas/blank
  • · Hasil foto pecah-pecah
7 CD/DVD ROM Read/Write eksternal
Tidak dapat membaca/menulis /memformat
CD/DVD
b) Software / Perangkat lunak
Masalah pada perangkat lunak diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
(1) Perangkat lunak BIOS
Chip BIOS (Basic Input Output System) biasanya berupa EEPROM
yang berisi program system mendasar dari komponen I/O, termasuk
di dalamnya POST. Sebagai sebuah program BIOS juga dapat
mengalami masalah di antaranya yaitu :
· Komputer mati
· Komputer hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layar dan
tidak ada aktivitas.
· Komputer tidak dapat di setting hardwarenya, setting kacau dan
POST tidak jalan.
(2) Sistem Operasi
Sistem operasi merupakan suatu perangkat lunak yang berfungsi
untuk mengelola semua sumberdaya sistem komputer, diantaranya
yaitu : perangkat keras, program aplikasi, dan user untuk menjadi
suatu sistem yang dapat bekerja.
(3) Program aplikasi
          Program aplikasi adalah perangkat lunak yang digunakan oleh user
untuk melaksanakan pekerjaan atau aplikasi tertentu seperti
mengetik, menggambar, menghitung, mendengarkan musik dan lain
sebagainya. Program aplikasi yang dimaksud adalah semua perangkat
lunak selain sistem operasi, diantaranya yaitu program aplikasi
seperti: perkantoran, termasuk bahasa pemrograman, virus, utility
dan lain-lain. Pengelompokkan ini belum diklasifikasikan berdasarkan
jenis maupun kegunaan aplikasinya.
Permasalahan yang sering muncul berdasarkan klasifikasi perangkat
lunak diantaranya, yaitu :
Komponen Permasalahan
1 BIOS program
  • · Komputer mati
  • · Komputer hidup tapi blank atau tidak
ada tampilan di layer dan tidak ada
aktivitas.
  • · Komputer tidak dapat di setting
hardwarenya, setting kacau dan
POST tidak jalan
2 Sistem Operasi
  • · Tidak dapat booting
  • · Kinerja booting sampai ke windows
berlangsung dengan lambat
  • · Windows exsploler tidak dapat
dijalankan, tidak dapat mengcopi,
mengganti nama file dan lain-lain
  • · Start menu tidak dapat dijalankan
  • · Prosedur Shutdown tidak dapat
dilaksanakan
  • · Prosedur Shutdown berhenti sebelum
komputer benar-benar mati
3 Program aplikasi
  • · Program tidak ada di start menu,
desktop
  • · Program tidak dapat dijalankan
  • · Kinerja program lambat
  • · Program selalu meminta CD
  • · Fungsi-fungsi menu tidak dapat
dijalankan
  • · Tidak ditemukan file data, tidak
dapat membuka file data atau
ekstensi file data berubah
Klasifikasi gejala permasalahan yang muncul dapat pula dilakukan
berdasarkan kerusakannya, misalkan dengan urutan komputer mati,
booting sampai dengan menjalankan aplikasi.

DEFINISI DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)



Bayangkan jika Anda seorang system administrator pada suatu perusahaan yang besar, dan harus menyediakan sebuah jaringan untuk beberatus komputer. Anda pasti tidak akan berfikir untuk memberi setting nomor IP, subnet, gateway secara manual pada masing – masing komputer yang terhubung . Untuk itu Anda bisa memenfaatkan DHCP untuk memberi settingan secra otomatis pada setiap komputer yang ingin terhubung pada jaringan.
Apa sih DHCP ?
Dynamic Host Configuration Protocol digunakan untuk meng-automatisasi pemberian IP Address, gateway, subnet masks, dan parameter IP lainnya. Sangat berguna bagi Administrator untuk memodifikasi informasi IP pada kondisi tertentu. End User juga dimudahkan oleh servis ini, karena cepat untuk terhubung ke dalam jaringan tanpa perlu konfigurasi.
DHCP dibuat oleh Internet Engineering Task Force (IETF) dan menjadi standar pada tahun1993. DHCP based on BOOTP protocol, yang sangat mudah dan simple. Namun sebenarnya BOOTP tidak didesain untuk menyediakan dynamic address assigment.
Bagaimana DHCP Bekerja ?
DHCP bekerja dengan 4 langkah : DHCP Discovery, DHCP Offers, DHCP request, dan DHCP acknowledgement.
DHCP Discovery
http://roosandi.files.wordpress.com/2008/07/dhcp_discover.jpg?w=420&h=200
Ketika komputer terhubung pada DHCP-enabled network, client tersebut akan melakukan broadcast , lebih dikenal dengan DHCPDISCOVER yang berfungsi untuk menemukan DHCP Server. Secara Optional, client akan merequest last known ip information yang digunakan client terakhir kalinya. Dan request ini bisa ditolak maupun diterima, tergantung setting pada DHCP servernya.
DHCP Offers
http://roosandi.files.wordpress.com/2008/07/dhcp_offer.jpg?w=420&h=200



DHCP Server akan menerima permintaan (lease) dari client. Lease ini menentukan berapa lama client diijinkan untuk menggunakan informasi IP yang didapatkan dari server. DHCP message yang dikenal sebagai DHCPOFFER dikirimkan ke client. Pesan ini berisi lease duration, IP address, subnet mask, MAC Address client, dan IP Address dari DHCP server.
DHCP Request
http://roosandi.files.wordpress.com/2008/07/dhcp_request.jpg?w=420&h=200
Setelah transaksi informasi sukses, client harus memberitahu DHCP server bahwa informasi yang direquest telah diterima. Laporan dari client ini berupa broadcast yang telah diinialisasi dengan DHCP server IP Address. Ini akan memberitahu DHCP server yang lain supaya tidak memberikan IP information lagi ke client, karena sudah memperoleh informasi yang diperlukan. Hal ini akan membantu untuk penyediaan IP Address komputer lain, karena hanya satu lease yang bisa diperoleh per network interface card (NIC).
DHCP Acknowledgement
http://roosandi.files.wordpress.com/2008/07/dhcp_ack.jpg?w=420&h=200
DHCP acknowledgement adalah fase final dari pertukaran data antar server dan client. Pada fase ini server menerima DHCPREQUEST Message dari client, dan mengirim balik DHCPACK Message. Paket ini berisi lease duration, dan informasi apa saja yang diinginkan (request) oleh client. Pada poin ini, proses yang diperlukan untuk terhubung ke jaringan sudah selesai (complete) dan IP Information pada client sudah terkonfigurasi dengan benar.
Common DHCP Leases
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, lease adalah lama waktu yang bisa digunakan oleh client untuk memakai informasi yang didapatkan dari DHCP server. Untuk mendapatkan kebutuhan lease sepenuhnya pada DHCP configuration, kita harus tahu jaringan seperti bagaimana yang akan dipakai. Lease pada umumnya bisa di set mulai dari 15 menit sampai 1 bulan. Jadi bagaimanakan lease yang ideal?





15 Menit – Anda mungkin menggunakan15 menit lease time ketika client yang ada lebih banyak daripada IP Address yang disediakan. Hal ini akan memastikan bahwa setiap client pada jaringan, walaupun mungkin IP Address yang disediakan tidak memadai. Mungkin konfigurasi ini adalah pilihan yang baik, misalnya untuk wireless access point yang ramai client. Namun perlu diketahui bahwa network performance akan terhitung rendah karena seiring dengan penambahan DHCP messages.
24 Jam – Konfigurasi yang paling umum pada banyak DHCP server, Server ini akan memperbaharui informasi untuk tiap device setiap 12 jam (renew time = 50% dari lease time). Jika proses renewal gagal karena beberapa sebab, akan mencoba kembali dalam 6 jam (misalnya). Pada 24 jam lease time ini, akan mengijinkan user baru untuk terhubung ke jaringan seharian. Baik untuk untuk penerapan pada rumah dan pekantoran.
1 Minggu – Jangka waktu ini akan mengijinkan jaringan untuk tidak melakukan banyak perubahan ketika beroperasi. Jika terjadi perubahan pada struktur network, client akan memerlukan perubahan juga untuk bisa menggunakan network secara semestinya. Konfigurasi seperti ini bisa digunakan untuk network pada tingkat kefleksibelan tertentu, tapi juga membuat network tidak penuh dengan DHCP traffic.
4 Bulan – Lease ini lebih diperuntukkan untuk suatu network yang stabil dan tidak sering berubah. Konfigurasi ini cocok digunakan untuk educational networks ketika liburan musim panas misalnya. Pada saat itu komputer akan jarang digunakan sekitar 3 bulan (sayangnya di Indonesia tidak ada liburan musim panas :-D). Konfigurasi ini akan menyimpan IP Information selama komputer tidak dipakai atau tidak ada aktivitas.
1 Tahun – Jika user tidak menggunakan IP Address dalam waktu 6 bulan, maka user dianngap tidak kembali. Hal ini sangat bagus untuk network yang punya persediaan IP Address yang banyak untuk dikonfigurasi pada wide range clients. Jika user tidak kembali dalam 6 bulan, kita dapat me-recover IP Information untuk kegunaan yang akan datang. Dalam kondisi ini prioritasnya bukan untuk client, tapi untuk simple housekeeping.
Infinite – Sangat diajurkan sekali untuk tidak mengkonfigurasi lease dalam infinite time. Hal ini akan membuat jaringan seperti batu. Misal jika ada laptop user yang merequest IP Address dan tidak pernah kembali, maka IP yang digunakan tersebut tidak bisa digunakan lagi. Beberapa device juga tidak support untuk konfigurasi ini, karena selain masalah tadi, juga ada resiko membuat server crash dan masalah – masalah lain.
"Kita takkan berhasil mengetahui hal-hal apapun kalau kita mengharapkan terus bantuan dari orang lain, ada baiknya kita mengerjakan sesuatu hal lewat tangan terampil kita, betapa senangnya kita kalau hasil pekerjaan kita terbuat dari kerja keras kita sendiri"

Pengikut